Senam Kapanpun Jadi #1

Senam Kapnpun Jadi # 2


Senam Kapanpun Jadi anthem


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

SKJ Kramat Batu

SKJ Komuk di Rokum

Senam Kapanpun Jadi Kompilasi #1

SKJ Gundah Gulana

SKJ Like Father Like Son

SKJ ITKP (mata kuliah baru)

SKJ Anis FAR megz (SALUT)

SKJ GALAU26_lukahaticommunity

SKJ Ipul & sobat bugar

SKJ Ba'jaw, Tidjels & RURU

SKJ Rengga & TF

SKJ Joko, Huda, Tira & Grace

SKJ Defrison, Ika & Dina

SKJ Tania & Narita

SKJ Tua-tua Bugar

SKJ Aris, Welly & Hadi

SKJ Tessa & London School

SKJ Hafis & MRA

SKJ Erry & Adit

Sabtu, 13 November 2010

Lima Penyakit Akibat Stres Berkepanjangan

Tubuh manusia masih bisa beradaptasi dengan baik untuk menangani stres jangka pendek.

Namun jika stres yang Anda alami cukup lama, bisa berdampak serius pada kondisi kesehatan. Berikut 5 penyakit yang sering ditimbulkan oleh stres.

1. Gangguan saraf
Ketika Anda stres, sinyal otak memicu kelenjar adrenal untuk melepaskan berbagai bahan kimia alami pada otak, termasuk epinefrin (adrenalin) dan kortisol. Tingginya bahan kimia tersebut dapat mengganggu ingatan dan risiko depresi sangat besar.

2. Masalah endokrin
Hormon stres (adrenalin dan kortisol) memicu hati untuk menghasilkan lebih banyak gula dalam darah untuk memberikan energi. Hal ini sangat berbahaya karena peningkatan kadar gula (glukosa) bisa membuat Anda terkena diabetes tipe 2.

3. Gangguan pernafasan
Saat stres tinggi, Anda cenderung bernafas lebih cepat. Hal ini bisa memicu sesak nafas dan membuat tubuh lebih rentan terhadap virus. Terutama virus yang menyerang sistem pernafasan.

4. KardiovaskularStres yang terjadi pada waktu tertentu dan hanya sementara, cenderung membuat jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Tetapi jika stres jangka panjang, hal yang bisa terjadi lebih dari itu, bisa berupa pembuluh darah, peningkatan kadar kolesterol, dan membuat Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.

5. Masalah reproduksi
Stres bisa memperpanjang atau memperpendek siklus menstruasi dan membuat menstruasi lebih sakit. Bahkan, stres bisa membuat siklus haid terhenti selama beberapa waktu. Tingkat stres yang tinggi juga membuat bakteri vaginosis (BV) selama kehamilan levelnya menjadi lebih tinggi. Hal ini membuat janin berisiko terhadap penyakit asma dan alergi.

sumber: http://waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar